R Alif Nurmansyah: Mahasiswa Indonesia yang Menginspirasi di Eropa

R Alif Nurmansyah: Mahasiswa Indonesia yang Menginspirasi di Eropa

R Alif Nurmansyah atau dikenal sebagai Raga Alif Nurmansyah telah mencatatkan perjalanan akademis yang luar biasa selama menempuh pendidikan double degree di Durham University. Pengalaman ini tidak hanya mengasah kemampuan intelektualnya tetapi juga membentuk karakter dan wawasan global yang sangat berharga.

Raga Alif Nurmansyah memulai perjalanannya di Durham University dengan semangat tinggi untuk mengejar gelar double degree di bidang Islamic Finance. Sejak hari pertama, ia menunjukkan dedikasi dan tekad yang luar biasa dalam setiap aspek studinya. Kombinasi antara lingkungan akademis yang ketat dan dukungan dari para dosen ahli memberikan landasan kuat baginya untuk berkembang.

Selama masa studinya, Raga tidak hanya fokus pada prestasi akademis tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler dan organisasi mahasiswa. Salah satu prestasi paling menonjol adalah keberhasilannya menjadi ketua Durham Business Society, sebuah organisasi mahasiswa bergengsi di kampus. Dalam peran ini, ia berhasil mengorganisir berbagai seminar, workshop, dan kompetisi yang mendatangkan pembicara dan peserta dari berbagai negara. Keberhasilannya memimpin organisasi ini menunjukkan kemampuannya dalam manajemen dan kepemimpinan serta memperluas jejaring profesionalnya di tingkat internasional.

Tidak hanya di lingkungan kampus, Raga juga berprestasi di kancah internasional. Ia terpilih untuk mengikuti program pertukaran pelajar ke beberapa universitas terkemuka di Eropa, seperti Universitas Bocconi di Italia dan Universitas St. Gallen di Swiss. Raga berhasil meraih penghargaan sebagai "Best International Student" berkat makalah penelitiannya yang inovatif tentang strategi keuangan perusahaan multinasional.

Selain prestasi akademis, Raga juga aktif dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan. Ia terlibat dalam proyek pengabdian masyarakat yang fokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat kurang mampu di daerah pedesaan Inggris. Melalui proyek ini, ia membantu mengembangkan program pelatihan kewirausahaan bagi para pemuda setempat, yang menghasilkan peningkatan signifikan dalam perekonomian komunitas tersebut. Dedikasinya dalam proyek ini mendapat pengakuan dari universitas dan pemerintah setempat. Ia juga aktif dalam mencanangkan program "Green Accounting" di Durham University, yang bertujuan untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip akuntansi ramah lingkungan ke dalam kurikulum dan praktik bisnis.

Raga juga menghadapi berbagai tantangan, termasuk culture shock terkait makanan dan cuaca. Sebagai seseorang yang terbiasa dengan makanan Indonesia yang kaya rempah, adaptasi dengan makanan Inggris yang lebih sederhana menjadi tantangan tersendiri. Ia harus mencari alternatif makanan yang sesuai dengan seleranya dan menemukan restoran atau toko yang menjual bahan-bahan masakan Asia. Cuaca yang dingin dan sering hujan juga merupakan tantangan, terutama bagi Raga yang terbiasa dengan iklim tropis Indonesia. Namun, ia berhasil menyesuaikan diri dan menemukan cara untuk tetap nyaman dalam kondisi tersebut.

Salah satu pengalaman yang sangat berkesan bagi Raga adalah saat ia mendalami Islamic financial di Durham, meskipun berada di negara dengan mayoritas penduduk non-Muslim. Ia mengikuti berbagai seminar dan kursus tentang keuangan Islam, yang mengajarkan prinsip-prinsip keuangan yang adil dan etis berdasarkan syariah. Ia terkesan dengan bagaimana konsep ini diintegrasikan dalam sistem keuangan modern dan diterima di kalangan akademisi serta praktisi keuangan di Inggris. Pengalaman ini memperkuat keyakinannya bahwa prinsip-prinsip keuangan Islam memiliki relevansi dan potensi besar untuk diterapkan secara global. Meskipun Inggris mayoritas non-Muslim, negara ini justru menjadi pelopor dalam pengembangan keuangan syariah internasional.

Ibadah bagi seorang Muslim di Inggris juga merupakan tantangan tersendiri. Namun, Raga menemukan cara untuk tetap menjalankan ibadahnya dengan baik. Durham University menyediakan fasilitas mushola bagi mahasiswa Muslim, dan komunitas Muslim di Durham cukup aktif dalam mengadakan berbagai kegiatan keagamaan. Raga juga terkesan dengan toleransi dan keterbukaan masyarakat Inggris terhadap praktik keagamaan, yang memudahkannya untuk beribadah dengan tenang dan nyaman.

Salah satu momen puncak dalam perjalanan akademis Raga adalah ketika ia berhasil meraih beasiswa prestasi dari Durham University berkat hasil akademis yang gemilang dan kontribusinya dalam berbagai kegiatan kampus. Beasiswa ini tidak hanya mengurangi beban finansialnya tetapi juga menjadi pengakuan atas kerja keras dan dedikasinya selama ini. Ide penelitiannya tentang "Green Accounting" mendapat perhatian luas dan dianggap sebagai kontribusi signifikan dalam bidang akuntansi dan keberlanjutan.

R Alif Nurmansyah adalah contoh nyata dari seorang mahasiswa yang tidak hanya berprestasi secara akademis tetapi juga memiliki integritas dan komitmen tinggi terhadap pengembangan diri dan kontribusi positif bagi masyarakat. Pengalaman dan prestasinya selama di Durham University menjadi modal berharga baginya untuk meraih sukses lebih lanjut dalam karir profesionalnya dan menjadi pemimpin yang inspiratif di masa depan.


Next Post Previous Post