Dosen Magister Studi Lingkungan Universitas Terbuka Berikan Pelatihan Ecoprint dari Tumbuhan Pesisir
Suasa Saat Kegitan Pelatihan Ecoprint dari Tumbuhan Pesisir
Sabda Guru, Indramayu, 14 Desember 2024 – Dalam upaya meningkatkan kesadaran lingkungan dan keterampilan praktis mahasiswa, Dr. Sodikin, dosen Program Magister Studi Lingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Terbuka mengajarkan teknik ecoprint dari seresah daun mangrove dan tumbuhan pesisir lainnya. Kegiatan ini diikuti oleh 142 mahasiswa dari dua institusi, yaitu Prodi Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Prodi Ilmu Pengetahuan Sosial STKIP Al Amin Indramayu. Pelatihan berlangsung di Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, dengan suasana yang penuh semangat dan antusiasme.
Pada pelatihan ini juga di dampingi oleh tim Yayasan Lingkungan Hidup Estuari yang merupakan lembaga binaannya, YLH Estuari memiliki misi untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga ekosistem mangrove. Dalam kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya mendapatkan teori mengenai ecoprint, tetapi juga kesempatan untuk langsung mempraktikannya.
Acara dimulai dengan sesi teori di mana Dr. Sodikin menjelaskan tentang sejarah dan teknik ecoprint, serta manfaat ekologis dari daun mangrove. Mahasiswa diberikan pemahaman mendalam tentang cara mengekstrak warna alami dari daun dan menerapkannya pada kain. Penjelasan yang interaktif dan menarik membuat mahasiswa semakin bersemangat untuk mencoba langsung teknik yang diajarkan.
Setelah sesi teori, mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil dan diberikan bahan serta alat yang diperlukan untuk menciptakan karya seni mereka sendiri. Dengan bimbingan langsung dari Dr. Sodikin dan tim estuari, mahasiswa mulai mencari daun mangrove di sekitar lokasi pelatihan. Suasana ceria dan penuh kreativitas terlihat saat mereka berkeliling, memilih daun-daun terbaik untuk digunakan dalam proses ecoprint.
“Kegiatan ini cukup menarik dan seru!” ungkap salah satu peserta, mahasiswa STKIP Al Amin Indramayu. “Kami dibimbing langsung dalam proses pembuatan ecoprint ini, dan hasilnya sangat bagus. Saya merasa bangga bisa membawa pulang karya saya sendiri.” Rina menambahkan bahwa pengalaman ini tidak hanya mengajarkan teknik baru, tetapi juga meningkatkan rasa cinta terhadap lingkungan.
Proses ecoprint yang dilakukan mahasiswa melibatkan beberapa langkah, mulai dari menyiapkan kain, menempatkan daun mangrove, hingga menumbuk kain untuk mengeluarkan warna alami dari daun. Setiap mahasiswa berkesempatan untuk bereksperimen dengan berbagai jenis daun dan teknik, sehingga menghasilkan karya yang unik dan personal. Di akhir kegiatan, mereka dapat membawa pulang produk ecoprint yang mereka buat sebagai kenang-kenangan.
Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong mahasiswa untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan. Dr. Sodikin menekankan pentingnya pelestarian mangrove, yang tidak hanya berfungsi sebagai penahan abrasi pantai, tetapi juga sebagai habitat bagi berbagai spesies. “Dengan memahami dan menghargai alam, kita dapat berkontribusi dalam menjaga keseimbangan ekosistem,” ujarnya.
Pelatihan ini merupakan langkah positif dalam mengedukasi generasi muda tentang pentingnya pelestarian lingkungan melalui seni. Dr. Sodikin dan tim Yayasan Lingkungan Hidup Estuari berkomitmen untuk terus mengadakan pelatihan serupa, sehingga lebih banyak mahasiswa dapat terlibat dalam kegiatan yang bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat. “Mari kita dukung upaya pelestarian lingkungan melalui seni dan kreativitas! Dengan kegiatan seperti ini, diharapkan generasi muda dapat menjadi agen perubahan yang peduli dan aktif dalam menjaga kelestarian alam” Ujar Dr. Sodikin.